Malam 1 Rajab 1447 H: Waktu Dimulai dan 7 Amalan Malam Bulan Rajab yang Bisa Diamalkan

SKINBEA.COM – Dalam kalender Hijriah, hari berganti saat matahari terbenam yaitu waktu sholat Maghrib. Setelah matahari menghilang di ufuk barat, hari baru secara resmi dimulai.

Pemahaman waktu pergantian hari kalender Hijriah di atas penting dikuasai agar bisa menjalankan berbagai ibadah dalam ajaran Islam. Termasuk di antaranya amalan-amalan malam 1 Rajab.

Berdasarkan kalender Hijriah Kementerian Agama, 1 Rajab 1447 H bertepatan dengan Minggu, 21 Desember 2025. Dengan demikian, malam 1 Rajab dimulai Sabtu, 20 Desember 2025 pasca sholat Maghrib. Sederhananya, malam 1 Rajab adalah malam ini.

Pada malam pertama Rajab kali ini, terdapat beberapa amalan malam 1 Rajab yang bisa diamalkan. Apa saja? Simak daftarnya berikut ini!

Poin Pentingnya:

  • 1 Rajab 1447 H jatuh pada Minggu, 21 Desember 2025 menurut pemerintah. Oleh karena itu, malam 1 Rajab dimulai pada Sabtu, 20 Desember 2025 bakda maghrib.
  • Tidak ada amalan yang dikhususkan untuk Rajab maupun malam pertamanya.
  • Banyak amalan yang bisa dikerjakan untuk mengisi malam 1 Rajab secara umum. Contohnya membaca doa awal bulan, membaca Al-Quran, dan mengerjakan sholat sunnah mutlak. 

Amalan Malam 1 Rajab

Perlu diketahui terlebih dahulu, tak ada amalan khusus yang dilakukan untuk bulan Rajab. Hanya saja, memperbanyak amal shalih pada bulan Rajab sangat dianjurkan. Sebab, bulan ketujuh kalender Hijriah ini termasuk salah satu dari 4 bulan haram (mulia) yang berarti pahala ibadahnya lebih besar.

Diambil dari buku Keagungan Bulan Rajab karya Abu Ghozie as-Sundawie, Ibnu Hajar asy-Syafi’i menjelaskan:

“Tidak ada satu hadits shahih pun yang dapat dijadikan hujjah tentang keutamaan bulan Rajab, tidak puasanya, tidak pula puasa khusus di hari tertentu, dan tidak pula sholat malam di malam yang khusus.” (Tabyinul ‘Ajab hal 11)

Jadi, amalan apa yang bisa diamalkan pada malam 1 Rajab tanpa pengkhususan? Ini beberapa di antaranya:

 1. Membaca Doa Masuk Rajab

Merujuk buku 165 Kebiasaan Nabi SAW karya Abduh Zulfidar Akaha, Nabi Muhammad SAW mengajarkan doa khusus tiap awal bulan datang, bukan hanya Rajab. Doa tersebut dibaca saat melihat hilal (bulan baru) di langit malam, sebagai berikut:

Allāhu akbar. Allāhumma ahillahu ‘alainā bil-amni wal-īmāni was-salāmati wal-islām, wat-taufīqi limā yuḥibbu rabbunā wa yardhā, rabbunā wa rabbukallāh.

Artinya: “Allah Maha Besar. Ya Allah, jadikanlah bulan ini menerangi kami dengan berkah dan keimanan, keselamatan dan Islam, serta bimbingan untuk melakukan amal yang disukai dan diridhoi Tuhan kami. Tuhan kami dan Tuhanmu adalah Allah.” (HR ad-Darimi no 1625, Ibnu Hibban no 2374, dan ath-Thabrani no 13330)

2. Membaca Sayyidul Istighfar

H Ahmad Zacky El-Syafa dalam buku Ternyata Kita Tak Pantas Masuk Surga menjelaskan bahwa Sayyidul Istighfar merupakan bacaan penuh kemuliaan. Siapa yang membacanya saat petang dengan keyakinan sungguh-sungguh, lalu wafat sebelum pagi hari, maka ia masuk golongan penghuni surga.

Karenanya, membaca Sayyidul Istighfar jadi salah satu amalan untuk isi malam 1 Rajab. Perlu diingat, doa ini bisa dibaca setiap hari, pagi dan petang. Jadi, bukan khusus untuk Rajab atau malam tanggal 1-nya. Begini lafal Sayyidul Istighfar:

Allahumma anta rabby laa ilaa hailla anta, khalaqtanii wa ana ‘abduka, wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas tatho’tu. ‘a uudzu bika min syarrimaa shana’tu, abuu ‘u laka bini’matika ‘alayya wa abuu’u bidhanbii, faghfirlii, fainnahu laa yaghfiru dzunuuba illa anta.

Artinya: “Ya Allah, Engkau lah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di dalam hidayahmu, dan perjanjian dengan-Mu. Sebisa yang aku mampu. Aku berlindung kepada-Mu, dari segala kejelekan yang aku perbuat. Aku bersyukur atas nikmat yang Engkau limpahkan kepada kami, dan aku menyesal atas segala yang dosa yang aku perbuat. Maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.”

3. Berdoa Sesuai Hajat

Dalam Al-Quran, Allah SWT menjanjikan pengabulan doa bagi setiap muslim. Tentunya, doa yang dipanjatkan harus mengandung kebaikan. Oleh sebab itu, malam 1 Rajab bisa dimanfaatkan untuk memperbanyak doa.

Terlebih, dilihat dari buku Malam Nishfu Sya’ban tulisan Hanif Luthfi Lc MA, Imam Syafi’i menulis:

“Telah sampai kepada kami bahwa doa dikabulkan pada 5 malam; malam Jumat, malam Idul Adha, malam Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab, dan malam Nisfu Syaban. Imam Syafi’i berkata: ‘Saya menyukai apa saja yang dikabarkan tentang malam-malam ini, meski tidak fardhu.’ (Al-Umm)

4. Membaca Al- Quran

Sudah banyak keutamaan membaca Al-Quran yang disampaikan melalui hadits Nabi Muhammad SAW. Di antaranya memberi syafaat bagi para pembacanya. Dirangkum dari buku Keutamaan-Keutamaan Al-Quran karya Mahmud al-Dausary, dasarnya adalah:

“Dari Abu Amamah RA, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah Al-Quran, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat.” (HR Muslim)

Keutamaan lain adalah mengangkat derajat hamba di hadapan Allah SWT selaku Rabb Semesta Alam. Rasulullah SAW bersabda:

Dari Umar bin Khattab RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: ‘Sesungguhnya Allah SWT akan mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab ini (Al-Qur’an), dengan dengannya pula Allah akan merendahkan kaum yang lain.” (HR. Muslim)

5. Sholat Sunnah Mutlak

Sholat sunnah Mutlak merupakan amalan dengan jumlah rakaat tak terbatas. Sholat ini dilakukan seperti sholat biasa, salam setiap 2 rakaat. Dirangkum dari Buku Praktis Ibadah karya Irwan dkk, sholat ini tak punya waktu khusus, juga tanpa bacaan tertentu.

Karenanya, sholat sunnah Mutlak boleh diamalkan pada malam 1 Rajab. Salah satu manfaat sholat sunnah, termasuk sholat sunnah Mutlak, adalah melengkapi kekurangan sholat wajib. Diambil dari buku Fikih Muyassar terjemahan Fathul Mujib, dasarnya adalah:

“Hal yang pertama kali seorang muslim akan dihisab dengannya pada hari kiamat adalah sholat. Jika ia melaksanakannya dengan sempurna, (sholat itu dicatat baginya dengan sempurna). Namun, jika ia melaksanakannya dengan tidak sempurna, dikatakan, ‘Telitilah apakah ia memiliki sholat tathawwu’. Jika ia memiliki sholat tathawwu’, sholat fardhunya disempurnakan dengannya. Kemudian, semua amalan wajib yang lain diperlakukan seperti itu pula.” (HR Abu Dawud no 684, an-Nasa’i no 466, dan Ibnu Majah no 1425. al-Baghawi menyebutnya hasan, sedangkan al-Albani menshahihkannya)

6. Bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW

Sholawat paling dianjurkan dibaca pada hari Jumat. Namun, melafalkannya di hari-hari lain secara umum juga tak dilarang. Siapa pun yang merutinkannya, pasti akan dapat deretan keutamaan.

Misalnya, Abu Utsman Kharisman dalam buku Mari Bersholawat Sesuai Tuntunan Nabi menyebut orang yang bersholawat sebagai manusia paling ‘berhak’ atas Nabi SAW.

“Manusia yang paling berhak terhadapku pada hari kiamat adalah yang paling banyak bersholawat terhadapku.” (HR Tirmidzi. Syaikh al-Albani menyebutnya hasan lighairihi)

Keutamaan sholawat lain dibeberkan situs NU Jawa Timur, yakni mendapat sholawat dari Allah SWT. Dasarnya adalah hadits shahih yang diriwayatkan Imam Muslim:

“Siapa saja yang bershalawat saya sekali, niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR Muslim)

Dengan keutamaan-keutamaan ini, umat Islam dapat mengisi malam 1 Rajab dengan bersholawat atas Nabi SAW. Sekali lagi perlu dicatat, tidak ada pengkhususan sholawat untuk malam pertama bulan haram ini.

7. Beramal Shalih Secara Umum

Beragam amal shalih bisa detikers amalkan pada malam 1 Rajab. Sebabnya, amal-amal itu akan beri banyak pahala, tentunya dengan izin Allah SWT. Imam al-Baghawi menjelaskan:

“Amal shalih lebih agung (besar) pahalanya di dalam bulan-bulan haram. Sedangkan zalim pada bulan tersebut (juga) lebih besar dari zalim di dalam bulan-bulan selainnya.” (Ma’alimut Tanzil fi Tafsiril Al-Qur’an)

Di samping pahala, berbuat jelek juga diganjar balasan yang lebih berat. Syaikh Muhammad bin Shalih al-Munajjid dalam bukunya, 20 Faedah Terkait Bulan Rajab, menukil Kata Qatadah:

“Sesungguhnya berbuat zalim di dalam bulan-bulan suci lebih besar kesalahan dan dosanya daripada berbuat zalim di dalam bulan lainnya, walaupun suatu kezaliman apapun bentuknya merupakan dosa besar, akan tetapi Allah mengagungkan suatu perkara sesuai dengan kehendaknya.” (Tafsir at-Tabari 14/238 dan Tafsir Ibnu Katsir (4/148)

Itulah 7 amalan malam 1 Rajab yang bisa diamalkan setelah sholat Maghrib. Wallahu a’lam bish-shawab.

Leave a Comment